TNI, Pengabdian Tanpa Batas untuk Menjaga dan Membangun Indonesia, Oleh : Helmi Rifai SH

oleh -386 views

Kalseltenginfo.com, Banjarmasin – Setiap 5 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Momen ini bukan sekadar perayaan hari lahir sebuah institusi pertahanan, tetapi juga pengingat akan perjalanan panjang dan pengorbanan luar biasa para prajurit dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sejak kelahirannya pada tahun 1945, TNI menjadi garda terdepan dalam mempertahankan kemerdekaan. Generasi awal TNI berjuang dengan peralatan sederhana, namun berbekal tekad baja dan cinta tanah air yang membara. Kini, delapan puluh tahun kemudian, TNI berkembang menjadi institusi pertahanan yang profesional, modern, dan dipercaya rakyat. Namun di balik derap langkah tegas dan disiplin yang sering kita lihat, ada wajah lain dari TNI yang tidak kalah penting, TNI yang hadir untuk membangun, memberdayakan, dan menguatkan kehidupan masyarakat di akar rumput.

Lebih dari Sekadar Penjaga Kedaulatan. Kekuatan TNI tidak hanya terletak pada alutsista dan latihan militer, melainkan juga pada kedekatan mereka dengan rakyat. Moto yang selalu digaungkan, “Bersama Rakyat, TNI Kuat”, menemukan makna nyata di setiap jengkal tanah air. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, prajurit hadir tidak hanya untuk menjaga batas negara, tetapi juga untuk menyalakan harapan rakyat.

TNI memahami bahwa keamanan sejati lahir dari rakyat yang sejahtera. Oleh karena itu, mereka turun langsung ke lapangan melalui berbagai program yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.

TMMD, Jalan, Jembatan, dan Harapan

Salah satu bentuk nyata pengabdian TNI adalah melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Di pelosok negeri, tempat pembangunan sering terhambat oleh keterbatasan akses, prajurit hadir untuk membuka jalan baru, memperbaiki jembatan, dan membangun sarana publik.

Bagi sebagian orang, mungkin membangun jalan hanyalah pekerjaan teknis. Namun bagi warga desa yang sebelumnya terisolasi, jalan baru berarti harapan baru: akses ke pasar untuk menjual hasil bumi, kemudahan anak-anak menuju sekolah, serta pintu terbuka bagi pelayanan kesehatan.

Inilah bukti bahwa kehadiran TNI bukan hanya soal menjaga dari ancaman luar, tetapi juga memperkuat fondasi kesejahteraan masyarakat di dalam negeri.

Tidak sedikit keluarga di pelosok yang hidup dalam rumah sederhana, bahkan jauh dari kata layak. Melalui program bedah rumah, TNI hadir membawa perubahan. Rumah-rumah reyot yang rapuh disulap menjadi hunian yang kokoh dan layak huni. Lebih dari sekadar tembok dan atap, program ini membangun martabat dan harapan baru bagi masyarakat kecil.

Di mata seorang prajurit, senyum tulus dari keluarga yang menerima rumah baru adalah penghargaan yang tak ternilai. Dedikasi ini menunjukkan bahwa TNI tidak hanya berjuang dengan senjata, tetapi juga dengan tangan, hati, dan kepedulian.

TNI juga turut serta dalam pemberdayaan masyarakat. Mereka membantu petani dengan teknologi pertanian, mendukung UMKM agar mampu bertahan dalam persaingan global, hingga memberikan pelatihan kemandirian bagi warga desa.

Tidak kalah penting, TNI juga hadir di tengah generasi muda melalui edukasi kebangsaan dan bela negara. Melalui kegiatan pelatihan, pembinaan, hingga program kemahasiswaan, mereka menanamkan nilai disiplin, cinta tanah air, dan semangat persatuan. Sebab TNI percaya, masa depan Indonesia terletak di tangan generasi muda yang kuat, tangguh, dan berkarakter.

Menghadapi Tantangan Zaman

Di era globalisasi dan digitalisasi, ancaman terhadap bangsa tidak lagi berbentuk serangan militer semata. Terorisme, radikalisme, bencana alam, hingga perang informasi menjadi tantangan baru. TNI terus beradaptasi, tidak hanya dengan teknologi pertahanan, tetapi juga dengan strategi kebersamaan bersama rakyat.

Prajurit yang sama yang menjaga perbatasan juga kita lihat membantu korban banjir, mengevakuasi warga saat gempa, hingga mendirikan dapur umum ketika terjadi bencana. Mereka hadir tanpa pamrih, di manapun rakyat membutuhkan.

Di usia ke-80 tahun ini, masyarakat Indonesia menyematkan doa dan harapan agar TNI terus menjaga profesionalisme, netralitas, dan integritasnya. Kita berharap TNI semakin modern, semakin tangguh, tetapi tetap membumi bersama rakyat.

Seperti pepatah yang sering digaungkan, “TNI lahir dari rakyat, berjuang untuk rakyat, dan akan selalu bersama rakyat.” Dengan semangat itu, TNI bukan hanya pilar pertahanan negara, melainkan juga sahabat rakyat dalam membangun Indonesia yang maju, inklusif, dan berdaulat.

Hari TNI bukan hanya perayaan militer, melainkan juga perayaan pengabdian dan cinta tanah air. Setiap jalan yang dibuka lewat TMMD, setiap rumah yang dibedah, setiap warga desa yang diberdayakan—semua menjadi jejak nyata bahwa TNI adalah penjaga sekaligus pembangun bangsa.

Di Hari TNI ini, marilah kita bersama-sama meneguhkan tekad, menjaga persatuan, memperkuat solidaritas, dan bergandengan tangan dengan TNI untuk mewujudkan Indonesia yang semakin kuat, sejahtera, dan bermartabat.

Dirgahayu TNI ke-80. Bersama rakyat, TNI kuat. Bersama TNI, Indonesia maju.

Penulis Adalah Pemimpin Umum Media Kalseltenginfo.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.