Kalseltenginfo.com, Banjarmasin – Penyebab tenggelamnya seorang bocah laki-laki yang mayatnya ditemukan mengapung tersangkut ranting di Sungai Laksana Intan Kawasan Pekauman Kelurahan Kelayan Selatan Kecamatan Banjarmasin Selatan akhirnya terungkap.
Menurut penjelasan Kasat Polair Polresta Banjarmasin AKP Christugus Lirens, pihaknya menerima laporan dari warga terkait penemuan mayat yang mengambang di ranting di kawasan Al Inayah Jalan Tembus Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan tepatnya dekat TPA Al Inayah.
Berdasarkan pemeriksaan, saat itu korban mau mencuci kakinya, namun entah mengapa korban terpeleset dan terjatuh ke sungai.
“Lantaran tidak bisa berenang, korban langsung tenggelam,” ungkapnya Jumat (15/07/2022) siang.
Dari keterangan kedua saksi, Jumat (15/07/2022) sekitar jam 10.00 Wita, korban ditemukan mengapung di bawah jembatan dekat TPA Al Inayah. Kemudian, saksi segera melaporkannya ke Satpolairud Polresta Banjarmasin untuk di evakuasi.
“Kejadian ini telah diketahui oleh pihak keluarga yang bersangkutan,” imbuhnya.
Untuk itu, Kasat Polair Polresta Banjarmasin meminta agar para orang tua agar berhati-hati dan tetap terus mengawasi anaknya dalam bermain.
“Hati- hati dan agar terus mewaspadai dengan tidak membiarkan anak- anaknya, saudara bahkan tetangga untuk tidak bermain di sungai tanpa pengawasan orang tua,” pungkasnya.
Sebelumnya, warga Jalan Tembus Mantuil, Kelurahan Kelayan Selatan, Kecamatan Banjarmasin Selatan digegerkan dengan penemuan jenazah yang mengapung di sekitar Jembatan Inayah. Sontak warga yang melihat jenazah tersebut langsung mengevakuasi ke daratan.
Zainuri, salah seorang saksi mata dari penemuan jenazah itu menceritakan, sekitar pukul 10.00 WITA, ia diminta tolong oleh warga yang pertama kali melihat sesosok mayat yang mengapung di dekat TK Inayah tersebut.
“Awalnya kami mengira yang mengapung itu boneka, karena baju dan perawakannya mirip dengan boneka anak-anak. Tapi saat dilihat lebih dekat ternyata seorang bocah laki-laki,” ungkapnya saat ditemui awak media, Jumat (15/07/2022) siang.
Setelah yakin bahwa sosok jenazah yang mengapung itu adalah anak-anak, Zainuri beserta seorang warga langsung menceburkan diri untuk segera mengevakuasi bocah tersebut ke daratan. Jenazah awalnya ditemukan dalam keadaan tertelungkup dan mengapung di sungai.
“Ketika di daratan, langsung kami beri pertolongan pertama, memompa dadanya berharap masih bisa diselamatkan,” ucapnya.
“Namun tak membuahkan hasil, jenazah langsung kami bawa ke Ruang IGD 119 di samping Puskesmas Pekauman,” tambah pria berusia 30 tahun itu.
Setibanya di ruang IGD, jenazah bocah laki-laki yang diketahui anak dari warga Komplek Nusa Indah RT 22 Kelurahan Kelayan Selatan itu, kembali mendapat pertolongan dari para medis yang bertugas di sana.
Namun bocah berusia 6 tahun itu dinyatakan meninggal dunia, tak lama setelah sebelumnya sempat mendapatkan pertolongan.
Ayah korban pun tak kuasa menahan tangis, ia langsung memeluk korban. Begitu juga bibinya yang langsung histeris dan pingsan ketika melihat kondisi korban yang terbaring di atas meja perawatan ruang IGD.
Berdasarkan informasi yang diterima Zainuri, korban pamit ke orang tuanya untuk bermain sepeda. Namun ia tidak tahu tujuan tempat bermainnya.
“Soalnya sepeda korban tidak ditemukan di sekitar titik awal penemuan jenazah. Tapi katanya, pagi tadi korban bermain sepeda,” bebernya.
Jenazah bocah laki-laki ini sudah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.