Kalseltenginfo.com, Banjarmasin – Belasan anggota polisi bersenjata lengkap dari Mabes dan Polda Kalsel melakukan penggeledahan di salah satu rumah terduga teroris di Jalan Simpang Anem Gang Seroja RT. 14 Kelurahan Kuin Selatan Kecamatan Banjarmasin Barat Kalimantan Selatan, Selasa (22/12/21).
Berdasarkan informasi, rumah tersebut dihuni satu keluarga dan sasaran anggota adalah berinisial R. Polisi melakukan penggeledahan sekitar 1 jam tanpa membawa R, karena kebetulan tak ada ditempat, dan informasinya dijemput ditempat kerjanya di Batu-batu Kabupaten Tanah Laut.
Menurut pengakuan M saudara dari R, kalau polisi membawa berbagai macam barang milik M diantaranya Handphone, baju gamis, tas yang berisi buku kecil berwarna biru dan sajam jenis parang yang biasa dibawa M untuk latihan silat.
“Pagi tadi sebelum polisi datang kakak saya berangkat kerja, kami sekeluarga kaget dan tidak tahu penggeledahan karena apa,” tutur M.
Sementara itu warga disekitar rumah H yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, penggeledahan dilakukan sejak pagi sekitar pukul 09.00 WITA.
Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa’i saat dikonfirmasi mengatakan belum mendapatkan informasi terkait penggeledahan tersebut. “Belum monitor,” ucapnya melalui sambungan telepon.
Ayah Terduga Teroris Tak Percaya Anaknya Terlibat Jaringan Teroris
Melihat anaknya M yang dibawa oleh anggota Timsus 88, membuat Nurul Iman sang ayah terkejut melihat kejadian ini, ketika berada di rumahnya Jalan Simpang Kuin SLTN Gang A RT. 14 Banjarmasin Barat, Rabu (22/12/2021).
Pasalnya anaknya selama ini orangnya biasa-biasa saja, bekerja sebagai tekhnisi jaringan telepon, orangnya cukup hormat kepada yang lebih tua.
Anaknya seorang atlet pencak silat, dilatih oleh Abu Solihin, Alhamdulillah banyak prestasi yang diperoleh oleh anaknya sehingga membawa medali emas untuk kota Banjarmasin.
Selain itu juga anak saya tak pernah berbuat macam-macam, dia sering bepergian ke gunung untuk memperbaiki jaringan telepon seluler, kalau M ingin bepergian pasti pamit kepada dirinya.
Paling-paling M sering ketempatnya atau ketempat guru silatnya Abu Solihin. “Di malam hari sering saya telepon untuk menyuruhnya pulang, karena dia harus pergi kerja,” ucap Nurul Iman kepada awak media.
“Saya juga kaget pas dikabari oleh ketua RT, karena saat itu saya sedang ditempat kerja,” tutur Iman, saat dijumpai awak media dirumah kediamannya.
Lebih terkejutnya lagi, saat mendengar informasi kalau anak tertuanya si MNR telah diamankan oleh pihak kepolisian ditempat kerjanya, jadi saya sendiri juga kaget dan bingung, setelah mendengar kalau anak saya sudah diamankan. “Apa permasalahannya sampai dia (MNR) diamankan polisi ?,” ujar pria yang berprofesi sebagai pengangkut besi itu.
Selain itu Abu Solihin, mengatakan bahwa tidak ada perilaku yang cukup mencurigakan selama ini, orangnya biasa-biasa saja dan berbagai prestasi pun diperolehnya selama dirinya melatih.
Disana sang ayah didampingi guru pencak silat ini memperlihatkan gambar saat memperoleh prestasi yang cukup mengejutkan, melihat kejadian ini saya tidak percaya bahwa anak muridnya ini ikut seperti itu, mudah-mudahan apa yang dituduhkan oleh anggota kepolisian itu tidak benar.