Lebih Rp. 100 Juta untuk Ornamen Tambahan di Balai Kota

oleh -958 views
Foto : hiasan ornamen tambahan di setiap tiang depan Balai Kota,

Kalseltenginfo.com, Banjarmasin – Gedung Balai Kota sekarang kini tampil berbeda dari biasanya. Jika sebelumnya tiang bangunan dengan bentuk rumah adat masyarakat Banjar itu sekarang memiliki hiasan ornamen tambahan di bagian tiang utamanya.

Di setiap tiang depan Balai Kota, terlihat dua jenis ukiran ornamen khas banjar berwarna kuning emas. Pemandangan ini pun tampak mencolok terlihat bagi setiap orang yang datang Balai Kota Banjarmasin.

Kepala Bagian (Kabag) Umum Sekretariat Kota (Setdako) Banjarmasin, Yusna Irawan mengatakan, penambahan ornamen tersebut bertujuan untuk memperkuat identitas budaya khas Banjar di gedung pusat pemerintahan Kota Banjarmasin ini.

“Konsep rumah banjar kita aplikasikan ke Balai Kota. Berupa ukiran-ukiran rumah banjar banjar zaman dulu,” ucapnya saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Senin (20/12) siang.

Yusna menjelaskan, setidaknya ada dua jenis ukiran ornamen yang digunakan pada tiang-tiang beranda depan Balai Kota.

Yakni ukiran banjar Tajau Daun Jaruju dibagian posisi bawah. Kemudian ukiran banjar Tameng Pucuk Rebung pada bagian atasnya.

“Ini juga untuk melengkapi kekhasan rumah banjar. Apalagi bagian atap Balai Kota sudah kita gunakan jamang ukiran daun sirih,” tambahnya.

Ia membeberkan, total biaya yang digelontorkan untuk pemasangan ukiran ornamen ini mencapai Rp. 100 juta lebih.

“Total semuanya bahan Rp. 100 juta lebih. Khusus untuk semua ukiran yang berbahan kayu ulin,” bebernya.

Disinggung apakah sudah ada konsultasi dengan ahli budaya mengenai pemasangan ukiran ornamen itu ? Yusna mengaku tidak ada.

Namun bagi Yusna, para pengrajin lah menilai bahwa jenis ukiran ornamen itu yang sering digunakan di bangunan-bangunan rumah banjar tempo dulu.

“Sebelumnya kita juga sudah melakukan diskusi ringan dengan Walikota, Ibnu Sina. Tidak masalah kalau tujuannya untuk memperkuat kekhasan Rumah Banjarnya,” pungkasnya.

Yusna juga menepis, kalau keberadaan ukiran ornament yang dipasang di Balai Kota Banjarmasin itu meniru gaya perkantoran daerah tetangga, Kalimantan Tengah misalnya.

“Karena masing-masing punya konsep rumah adat. Banjarmasin seperti ini. Kalimantan Tengah dengan rumah betangnya juga punya konsep tersendiri,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.