Kalseltenginfo.com, Banjarmasin – Upaya mencetak dan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, produk dan berdaya saing serta berjiwa wirausaha terus dilakukan Pemerintah Republik Indonesia. Salah satunya melalui Kementerian Pertanian, yang memaksimalkan pendidikan vokasi.
Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang berfokus pada keterampilan dan pengetahuan praktis yang dapat diterapkan secara langsung pada pekerjaan atau industri tertentu. Dalam konteks pertanian, pendidikan vokasi dilakukan di beberapa politeknik, sekolah menengah kejuruan, dan balai pelatihan pertanian.
Kementerian Pertanian sendiri juga memaksimalkan pendidikan vokasi melalui beberapa program, di antaranya Program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP)dan Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan mengungkapkan, sekolah vokasi seperti SMK-PP, Polbangtan dan PEPI memiliki peran penting untuk memajukan pertanian.
“Karena itu pula pertanian pun dapat di digarap dengan cara-cara kekinian. Namun hal tersebut harus didukung oleh SDM yang memadai. Dan Polbangtan menjadi ujung tombak dalam hal tersebut,” ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Selaras dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan di tangan milenial pembangunan pertanian akan dijalankan. Menurutnya, petani milenial adalah penggerak sektor pertanian, khususnya dalam menghadapi industri 4.0.
“Pendidikan vokasi dimanfaatkan karena mempunyai kedekatan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) melalui kemitraan, baik pada proses pembelajaran, pengembangan, penguatan SDM, hingga perekrutan lulusan vokasi salah satunya melalui program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP),” kata Idha Widi Arsanti.
Kementan sendiri menurutnya bergerak terus untuk mensupport dan memfasilitasi calon atau petani milenial melalui Program PWMP.Kali ini Kementan menggandeng IFAD melalui Kerjasama berupa Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
PWMP Program YESS ini juga dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru. Sekolah vokasi pertanian ini dikenal pula sebagai Projects Provincial Implementation Unit (PPIU) Program YESS di Kalimantan Selatan.
Sejalan dengan program kementerian tersebut dalam memaksimalkan PWMP Program YESS, sekolah ini pun sekolah kembali menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) “Pembuatan Pelaporan Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian SMK-PP Negeri Banjarbaru” untuk tahun 2024.
Kegiatan yang dipusatkan Aula SMK PP Negeri Banjarbaru selama dua hari, 29-30 Oktober 2024, melibatkan sebanyak 88 orang peserta. Mereka merupakan siswa kelas XI dan XII TP. 2024/2025 yang merupakan penerima PWMP dan pembimbing SMK-PP Negeri Banjarbaru.
Dalam kegiatan ini panitia menghadirkan narasumber sekaligus praktisi ekonomi, Sudirwo, yang membekali pengetahuan terkait konsultasi pelaporan keuangan. Pria yang juga Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis ULM Banjarmasin, mengajarkan siswa terkait pelaporan, laporan bulanan, laporan tahunan dan neraca serta laba rugi. Selain Sudirwo, para pesera juga mendapat wawasan pengetahuan dari tim PPIU Kalsel.
Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso berharap agar para siswa penerima manfaat dari PWMP ini tetap semangat melanjutkan usaha dan membuat laporan usaha.
“Kami harap penerima pwmp baik penerima tahun 2023 maupun penerima tahun 2024 yang baru agar terus melanjukan usahanya dan menyelesaikan seluruh administratif yang diperlukan sehingga dapat menjadi wirausahan muda pertanian yang sukses dikemudian hari,” pesan Budi Santoso.
Harapan serupa dikemukakan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Airin. Menurut perempuan yang juga Ketua panitia PWMP kegiatan ini nantinya akan menjadi bekal bagi para penerima pwmp untuk dapat lebih memahami mengenai pelaporan keuangan dalam menjalankan usaha.
Sementara itu Wakil kepala sekolah bidang sarana prasaran dan kesiswaan, Patmawati menyampaikan agar seluruh siswa penerima pwmp agar disiplin dalam menjalankan usahanya.
“Kami harap siswa yang ada disini agar selalu berkomunikasi dengan pembimbing dan mentor agar dapat menjalan usaha dengan optimal dan dapat mengatasi masalah yang muncul pada saat menjalankan usaha,” harapnya.