Kalseltenginfo.com, Banjarmasin – Bulan Ramadan tahun ini benar-benar diwarnai cuaca yang tengah ekstrem. Perubahan cuaca yang drastis terlihat sepanjang hari hingga minggu ketiga bulan Ramadan.
Sejak awal Ramadan panas dan hujan silih berganti menggelilingi langit Banjarmasin dan sekitarnya. Perubahan ekstrem ini setidaknya bakal mempengaruhi kualitas suhu, terutama cuaca terik sepanjang hari, terutama berdampak kepada kesehatan.
“Karena itulah kami mengimbau kepada masyarakat khususnya di Banjarmasin untuk selalu menjaga kesehatan selama berpuasa,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Dr. M. Ramadhan S.E., M.E, AK, CA, dalam keterangan resminya beberapa hari lalu.
Terkait agar bugar dan sehat selalu berpuasa, Ramadan berharap warga Banjarmasin selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan aman terhadap hal-hal yang bisa menimbulkan penyakit.
“Karena itulah hindari makan saat bersahur dengan sambal atau buah yang asam, karena sangat berpengaruh bagi pencernaan. Selain itu mengkonsumsi air putih minimal yang cukup dan sesuai anjuran kesehatan, sehingga tidak kekurangan cairan dalam tubuh saat berpuasa,”pesan Ramadan.
Saat ini menurut lulusan Program Doktor Ilmu Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, cuaca di Banjarmasin sangat ekstrem dan cenderung tidak menentu. Tentunya sangat berpengaruh bagi kondisi tubuh, karena cuaca yang berubah-ubah, terkadang hujan dan terkadang pula panas yang sangat terik.
“Karena itulah jaga daya tahan tubuh jangan sampai sakit, terutama batuk pilek (ISPA). Karena itulah kalau tidak perlu sama sekali, jangan keluar rumah di saat cuaca terik maupun hujan. Kunci terbaik setelah beraktivitas adalah istirahat yang cukup ditambah suplemen vitamin,” terang pria yang pernah bertugas di sejumlah rumah sakit di Kalsel.
Tak hanya itu pesan Ramadhan, cuaca yang sering berubah-ubah juga menyebabkan terjadinya demam berdarah.Karena itulah dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya. Jangan sampai sampah berserakan dan terdapat genangan air yang bisa memunculkan sarang nyamuk Aedes Aygepti.
“Tetaplah kita melakukan gerakan 3M (Menguras,Menutup dan Mengubur). Gerakan 3M merupakan cara ampuh untuk menekan angka penyebaran penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue).Sekarang ada 3M Plus, kalau plusnya adalah tidur menggunakan kelambu, hindari gigitan nyamuk dan menyalakan obat nyamuk atau menggunakan penyemprotan anti nyamuk,” tandasnya. (Helmi Rifai)