Amankan Data Bansos, Kemkomdigi Pasang “Perisai Digital” Berbasis AI

oleh -341 views

Kalseltenginfo.com, Banyuwangi – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan komitmennya untuk memastikan keamanan data dalam digitalisasi sistem Perlindungan Sosial (Perlinsos). Dalam sebuah uji coba proyek di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kemkomdigi memperkuat tata kelola digital dengan mengadopsi teknologi canggih seperti kecerdasan artifisial (AI) dan sistem penghubung terintegrasi.

Direktur Aplikasi Pemerintah Digital Kemkomdigi, Yessi Arnaz Ferari, menjelaskan bahwa sistem digitalisasi Perlinsos ini akan menjadi pintu gerbang utama bagi data calon penerima bantuan sosial (bansos). “Fungsi Sistem Penghubung Layanan Pemerintah (SPLP) adalah menginteroperasikan data agar lebih valid, terstandarisasi, dan efisien. Dengan SPLP, cukup satu hub untuk menghubungkan berbagai aplikasi sehingga layanan lebih efektif,” kata Yessi dalam Inisiasi Uji Coba Terbatas Digitalisasi Bantuan Sosial di tingkat desa/kelurahan.

Yessi menambahkan, perlindungan data pribadi (PDP) adalah prioritas utama. “Kemkomdigi memastikan keamanan data dalam tiga fase: saat disimpan (at rest), saat dikirim (in transit), dan saat digunakan (at use). Semua tahapan itu dijaga dengan standar keamanan yang ketat serta kepatuhan regulasi,” tegasnya.

Pemanfaatan AI untuk Akurasi Data

Tak hanya mengandalkan integrasi, Kemkomdigi juga mendorong pemanfaatan kecerdasan artifisial (AI) dan machine learning untuk mempercepat proses penargetan bansos. “Tahap awal adalah menyusun algoritma penargetan. Setelah jelas, AI akan membantu mengolah data dalam jumlah besar. Penerapan sederhana yang sudah berjalan adalah face recognition untuk verifikasi identitas penerima,” ungkap Yessi.

Keberhasilan implementasi ini, lanjut Yessi, sangat bergantung pada kolaborasi lintas kementerian dan lembaga.
“Kemensos sebagai pemilik program, Dukcapil, dan instansi lain berperan dalam tata kelola data. Harus jelas siapa pengendali data, siapa pemroses, dan siapa pengguna,” ujarnya.

Dengan dukungan SPLP, tata kelola data yang ketat, serta pemanfaatan teknologi AI, sistem Perlinsos diharapkan menjadi lebih cepat, akurat, dan aman. Konsep SPLP atau yang disebut “tol digital” akan menjadi jalur utama integrasi dan pertukaran data, memadukan berbagai basis data yang selama ini tersebar.

“Kalau sistem sudah terintegrasi, kita tidak hanya mempercepat penyaluran, tapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat. Negara hadir memastikan data mereka digunakan dengan benar,” pungkas Yessi.

Langkah ini sejalan dengan program Asta-Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui perluasan jaring perlindungan sosial serta pemerataan layanan publik berbasis digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.