Menteri LH : 60 Persen Sampah Belum Terkelola Dengan Baik

oleh -2,171 views

Kalseltenginfo.com, Banjarbaru – Tahukah kita ternyata dalam satu tahun Indonesia itu menghasilkan sampah 56,63 juta ton sampah. Sayangnya 60, 99 persen diantaranya masih belum terkelola dengan baik.

Sampah di Indonesia belum tertata karena berbagai faktor, seperti kurangnya kesadaran masyarakat, minimnya penegakan hukum, dan terbatasnya anggaran pengelolaan.

Permasalahan sampah di Indonesia berdampak pada lingkungan dan kehidupan makhluk hidup. Indonesia menjadi negara terbanyak kedua penyumbang sampah plastik di dunia. Sampah plastik sulit terurai sehingga berbahaya bagi kelangsungan hidup makhluk hidup

Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 menjadi momen refleksi terhadap sistem pengelolaan sampah di Indonesia. Hal ini diungkapkannya saat membuka resmi ASTA Aksi Peduli Sampah Nasional di Lingkungan Sekolah dan Kampus yang merupakan rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2025, di Auditorium Universitas Lambung Mangkurat, di Banjarbaru, Sabtu (15/03/2025).

Dari segi komposisi, sampah sisa makanan mendominasi dengan 39,87%, diikuti oleh sampah plastik (19,16%), kayu/ranting (11,83%), serta kertas/karton (10,83%). Mayoritas sampah ini berasal dari rumah tangga (50,78%), pasar (12,19%), kawasan perniagaan (14,77%), dan kawasan lainnya (8,14%).

Sampah plastik dan sisa makanan menjadi penyumbang terbesar, sehingga diperlukan peningkatan penerapan prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) untuk mengatasi permasalahan ini secara lebih efektif dan berkelanjutan.

“Sampah sejatinya akan selalu dihasilkan dalam proses kegiatan manusia, untuk itu sampah yang kita hasilkan merupakan tanggung jawab kita. Sudah seharusnya kita mulai kurangi dan kita kelola dari diri kita sendiri dan tidak terbuang ke Tempat Pemrosesan Akhir” tegas Menteri Hanif.

Menteri Hanif , mengapresiasi hadirnya dua mitra kementerian strategis, yaitu Kemendiktisaintek dan Kemendikdasmen. Dia menyakini dengan kolaborasi yang efektif dan sinergis dapat menyelesaikan masalah pengelolaan sampah. Asta Kampus dan sekolah merupakan bentuk kolaborasi nyata dalam rangka untuk mewujudkan lingkungan pendidikan yang bersih dari sampah.

“Aksi hari ini menjadi strategis untuk merubah wajah Indonesia dan membangun prilaku sadar sampah sejak di lingkungan pendidikan. Oleh sebab itu, sekolah-sekolah dan kampus-kampus dapat berperan serta secara aktif dalam mengelola sampah di sumber,” kata Hanif kepada awak media di Banjarbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.