Dua Aksi Penyerangan Oleh Sekelompok Pemuda Terjadi Dinihari

oleh -685 views
Foto : Kanit Reskrim Polsekta Banjarmasin Barat, Ipda Hendra Agustian Ginting saat memberikan keterangan kepada awak media

Kalseltenginfo.com, Banjarmasin – Dua aksi penyerangan oleh sekelompok pemuda mengejutkan warga Banjarmasin. Dua pemuda di Kuin Selatan dan Belitung Utara Banjarmasin menjadi korbannya, Minggu (17/4) dini hari.

Hingga kini para pelaku penyerangan di dua tempat berbeda itu, identitasnya masih misterius. Belakangan, kabar tersebut viral di jagat maya media sosial usai dibagikan oleh akun Instagram @arthurelnino dan @dka_august.

“Korban penyerangan tanpa motif di rumah saudara kami,” tambahnya dengan latar foto korban penyerangan sembari menandai akun resmi tim buru sergap andalan Polda Kalsel @macan_kalsel, Kapolresta Banjarmasin @sabana_a_martosumito, @ditreskrimum_poldakalsel, hingga @polresta_banjarmasin.

Sementara itu, akun @dka_august bercerita kronologis penyerangan bermula ketika dirinya tengah bersantai di teras rumahnya sekitar pukul 03.00 pagi.

“Begini ceritanya kami lagi santai di teras rumah. Sekitar jam 3 pagi menunggu waktu sahur tiba tiba segerombolan pemuda melintasi rumah saudara saya tanpa motif tiba-tiba menyerang kami dengan menerobos pekarangan rumah. Rata rata menggunakan senjata celurit parang dan tombak.”

Bersandar informasi tersebut, kemudian dilakukan pengecekan langsung kepada para korban. Diketahui jika penyerangan tersebut kali pertama di depan Gang Pusara, Kuin Selatan, Banjarmasin Barat.

Bermula ketika empat remaja sedang duduk di sebuah pos ronda. Mereka tengah berniat keliling membangunkan warga sahur. Sekira pukul 01.30, kata korban AM (17), melintas sekelompok pemuda. Berjumlah 9 orang, dengan mengendarai 3 sepeda motor. Saat melintas, komplotan pemuda itu meneriaki mereka yang sedang duduk di pos ronda.

“Woy, woy, woy,” kata AM menirukan.

Lewat sekitar 100 meter, komplotan ini kemudian putar balik. Beberapa di antaranya mengacungkan senjata tajam ke arah AM dan temannya. Melihat itu, ketiga teman AM lari ke dalam Gang Pusara. Sementara AM tertinggal dan mencoba lari, namun terjatuh. Tak ayal AM jadi bulan-bulanan, dikeroyok para pemuda itu.

“Saya hanya bisa tertelungkup, menutup kepala dan wajah,” katanya.

Waktu itu, AM mendengar ada seorang dari komplotan pemuda itu berkata, “lain-lain (bukan orangnya),” ujar AM.

Sejurus berselang para pemuda itu pergi meninggalkan AM yang menderita luka di kepala dan di tangan. AM lalu dilarikan ke Rumah Sakit Islam Banjarmasin.

Berselang dua jam atau sekitar pukul 03.00, penyerangan serupa terjadi di Kompleks Antaluddin, Jalan Simpang Anem, Kelurahan Belitung Utara, Banjarmasin Barat.

Korbannya kali ini adalah AR (24) seorang warga Handil Bhakti, Kabupaten Barito Kuala. AR menderita luka di bagian kepala, wajah, dan tangan.

Berawal ketika 5 pemuda, termasuk AR sedang nongkrong di salah satu rumah kawan mereka. Saat asyik nongkrong, datang segerombolan remaja.

“Mereka teriak-teriak. Kami tegur,” kata AR.

Kemudian para pemuda itu, kata AR, seolah mencari gara-gara. Mereka awalnya meminta air minum. “Tapi dengan nada kasar,” katanya.

AR dan temannya lantas menolak. “Mereka malah melempar bak sampah dan teriak sejadi-jadinya dengan nada mengolok,” katanya.

Singkat cerita, salah satu teman AR kembali menegur. Tiba-tiba beberapa dari komplotan remaja itu mengeluarkan senjata tajam dan mencoba menyerang. Keempat teman AR lalu lari masuk ke dalam rumah. Sedang AR tertinggal di luar sendiri. Dia lantas jadi bulan-bulanan komplotan remaja itu.

“Ada sekitar 3 orang yang menyerang saya dengan senjata tajam. Sisanya menjaga di luar pagar,” katanya.

Melihat satu temannya tertinggal di luar, teman AR lalu ke luar dan coba memisahkan. Selanjutnya mereka pergi. AR lalu dibawa ke Rumah Suaka Banjarmasin. Para korban dalam penyerangan tersebut sama-sama mengaku tidak mengenal komplotan pelaku.

BERDASARKAN VERSI POLISI

Kapolsek Banjarmasin Barat Kompol Faizal Rahman SIk, berkata dari hasil pemeriksaan para saksi diketahui jika kejadian itu merupakan satu rangkaian peristiwa.

“Bukan tanpa motif. Yang di media sosial itu tidak benar,” kata Hendra melalui Kanit Reskrim, Ipda Hendra Agustian Ginting, Kamis (21/4/2022), untuk penyerangan di depan Gang Pusara itu, memang ada pemicunya. “Salah satu teman dari korban AM memang memiliki masalah sebelumnya,”

“Mereka salah sasaran, pihaknya mencoba memanggil sejumlah saksi, namun dari 6 orang yang diminta hadir, hanya Tiga yang datang.

Tiga lainnya malah mengumpulkan orang untuk membalas dendam, mereka mencari penyerang teman mereka,” katanya.

Mereka berkeliling mencari di seputaran Pasar Kalindo Banjarmasin. Namun tak juga mendapati orang-orang yang menyerang temannya.

Singkat cerita mereka pulang. Saat itu, mereka lewat Kompleks Antaluddin dan bertemu AR dan temannya sedang nongkrong, mereka minta minum tapi tidak dikasih, lalu menyerang,.

Ditambahkan Kanit Reskrim, Ipda Hendra Agustian Ginting, mengatakan jika pihaknya saat ini fokus melakukan pengejaran terhadap para pelaku, masih kita kejar. Identitas sudah diketahui,” katanya.

Terlepas itu, mengimbau kepada para orang tua, agar mengarahkan para anak remaja untuk lebih banyak melakukan hal positif di bulan suci Ramadan ini.

“Daripada nongkrong, alangkah lebih baik jika memperbanyak ibadah seperti salat dan membaca Al-Qu’ran, selain itu, kepada warga secara umum, jika mendapati gangguan-gangguan kamtibmas, segera berkoordinasi dengan pihak berwajib.

Selain itu juga kita sudah mengamankan dua remaja masih tercatat dibawah umur, oleh sebab itulah kita kenakan wajib lapor saja, sampai terungkap pelaku utamanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.