Penyataan Pengurus Rabithah Alawiyah Berbuntut Pelaporan

oleh -1,742 views
Foto : buku paspor Nasab Salatin Asmat Azzahra Kesultanan Nusantara yang ditunjukan Muhammad Hamdani Alkaff

Kalseltenginfo.com, Banjarmasin – Penyataan pengurus Rabithah Alawiyah terkait bahwa dirinya bukan seorang Habib, langsung diklarifikasi Muhammad Hamdani Alkaff di tempat kerjanya Jalan HKSN Banjarmasin Utara, saat ditemui para media Senin (14/3/2022). Itu tidak benar, dirinya memang Habib bukan palsu.

Muhammad Hamdani Alkaff menjelaskan, saya mempunyai buku paspor para keturunan yang saya miliki. Intinya saya seorang Habib asli bukan abal-abal alias palsu. Saya dikatakan Habib palsu oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dan beritanya viral di seluruh masyarakat Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin.

Saya adalah seorang Habib dan sebagai bukti saya memiliki buku paspor Nasab Salatin Asmat Azzahra Kesultanan Nusantara, artinya legalitas saya sah dan diakui oleh negara. Bagi mereka yang mengatakan bahwa saya bukan Habib, akan saya tindak tegas.

Muhammad Hamdani Alkaff juga menerangkan bahwa dirinya sudah berkoordinasi dengan Polda Kalsel maupun Mabes Polri, untuk segera melaporkan kejadian tersebut.

Saya akan melakukan upaya hukum terhadap oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, mengatakan saya Habib palsu, diantaranya Habib Salahuddin dan beberapa orang lainnya dari lembaga Rabithah Alawiyah yang akan saya laporkan ke Polda Kalsel.

Dirinya juga akan mengklarifikasi berita di beberapa media online (YouTube), yang mengatakan saya bukan Habib, serta menegaskan bahwa saya tidak pernah meminta-minta kepada siapapun untuk mengadakan acara haul tersebut, tetapi warga sendiri yang dengan sukarela memberikan konsumsi dalam acara haul tersebut.

Sebelum pelaksanaan Haul Akbar, saya dengan panitia sudah menyerahkan surat pemberitahuan ke Polsek Banjarmasin Utara. Ada bukti surat bahwa kami sudah mohon izin dan memberitahukan akan mengadakan Haul Akbar Ke-2.

Salatin Asyraf Azzahro (SAA) Trah Kesultanan dan Kerajaan sendiri merupakan Lembaga Pencatatan Nasab Rasulullah SAW yang ada di Indonesia sama seperti Rabithah Alawiyah. Total ada 8 lembaga pencatat Nasab Rasulullah SAW di Tanah Air dengan masing-masing kitabnya, dan resmi dibawah payung Kementerian Hukum dan HAM.

Perihal makam Habib yang disebut tidak ada di lokasi tersebut, Hamdani mengatakan bahwa makam Habib sudah ada di lokasi tersebut sejak ratusan tahun lalu. Namun lantaran tidak diberi kubah dan lainnya, maka sebagian orang mungkin tidak mengetahuinya.

“Asyekh Al – Arifbillah Alhabib Abdurahman Al-Kaf ini adalah salah satu Mufti juga di Kesultanan Banjar, ini bisa dibuktikan,” lanjut Hamdani.

Begitu juga perihal adanya tudingan bahwa acara haul ini juga meminta dana kepada masyarakat, Hamdani sekali lagi membantahnya. Pelaksanaan haul ini adalah acara yang legal.

“Intinya, acara haul tersebut sudah mendapatkan izin dari pihak Kepolisian hingga Satgas Covid 19 dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin,” ujarnya.

Kedatangan sekelompok orang ini pun dinilai Hamdani sudah sangat merugikan dirinya. Niat ingin melaksanakan haul secara damai malah terusik akibat kejadian tersebut.

Walhasil, atas saran dari Kesultanan Nusantara, dirinya siap menempuh jalur hukum.

“Saya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, dan disepakati bahwasanya akan menempuh jalur hukum, secepatnya, kita saat ini sudah mengumpulkan bukti-bukti,” katanya.

Ia juga menyebut nama yang akan dilaporkan ke Polda Kalsel dalam waktu dekat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.