Kalseltenginfo.com, Banjarmasin – Kalimantan Selatan berhasil menjaga dan mengendalikan tingkat inflasi di tahun 2024. Tercatat di bawah kendali TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah), tingkat inflasi di tahun tersebut di angka 1,95% (yoy), tetap terkendali dalam rentang sasaran nasional.
Masih dalam catatan TPID Kalsel, Inflasi Kalimantan Selatan hingga pekan ketiga Desember 2024, berada dalam posisi terkendali, kendati sedikit lebih tinggi dari rata-rata nasional. Inflasi ini pun terbilang normal karena batas inflasi yang di tolerir adalah 2,5 plus minus 1 persen. Jadi paling tinggi 3,5 dan paling rendah 1,5,.
Sedangkan Februari 2025, provinsi ini mencatat deflasi sebesar 0,39% (mtm), lebih baik dibanding deflasi nasional sebesar 0,48% (mtm). Prestasi ini semakin diperkuat dengan perolehan penghargaan TPID Terbaik Tingkat Provinsi Wilayah Kalimantan dan TPID Terbaik Tingkat Kota Wilayah Kalimantan yang diraih Kota Banjarmasin.
Hal ini mengemuka dalam High-Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Tahun 2025, Senin (10/03/2025) di Banjarmasin. Pada HLM ini juga diusung tema “Pengendalian Inflasi dan Percepatan Digitalisasi Keuangan Daerah untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Selatan”.
“Atas pencapaian ini kami mengapresiasi kepada seluruh anggota TPID dan TP2DD, serta seluruh pemangku kepentingan yang telah bekerja keras dalam mewujudkan pengelolaan ekonomi daerah yang lebih baik,” kata Sekda Provinsi Kalsel, M, Syarifuddin, saat memberikan laporan khusus pada High-Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Tahun 2025.
Ia berharap penghargaan yang telah diraih menjadi motivasi untuk terus meningkatkan inovasi dan kolaborasi guna mencapai target pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Sekretaris Daerah Kalimantan Selatan, Muhammad Syarifuddin yang juga Ketua Harian TPID dan TP2DD, menekankan pentingnya evaluasi kembali peran dan tugas anggota TP2DD guna memperkuat efektivitas digitalisasi transaksi pemerintah daerah.
“Penyusunan dan penyesuaian SK TP2DD tingkat Provinsi, Kota, dan Kabupaten terus dilakukan sebagai upaya memperkuat tata kelola. Selain itu, Roadmap TP2DD 2025-2029 tengah disusun agar sejalan dengan kebijakan nasional, memastikan kesinambungan transformasi digital di daerah,” paparnya.
Sejumlah prestasi membanggakan juga diraih dalam Championship TP2DD 2024, karena Kalimantan Selatan berhasil meraih penghargaan sebagai TP2DD Terbaik Tingkat Provinsi, serta Rookie of The Year. Kota Banjarmasin juga turut menorehkan prestasi sebagai TP2DD Terbaik Tingkat Kota.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Fadjar Majardi, selaku Wakil Ketua TPDI dan TP2DD menekankan pentingnya akselerasi ekonomi digital dan pengendalian inflasi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi daerah.
“Upaya perluasan implementasi QRIS terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi transaksi digital, bersamaan dengan penguatan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) guna meningkatkan transparansi keuangan daerah. Literasi keuangan digital juga menjadi perhatian utama dalam meningkatkan akseptasi masyarakat terhadap sistem pembayaran digital,” katanya.
Dalam aspek pengendalian inflasi Fadjar menyampaikan strategi yang diambil berfokus pada mitigasi volatilitas harga pangan strategis, seperti beras, daging ayam, telur, cabai, dan minyak goreng.
Kerja sama antar daerah terus diperluas guna menjamin kelancaran pasokan komoditas pangan, sementara program operasi pasar dan Gerakan Pangan Murah diperkuat untuk menjaga stabilitas harga, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).