Kalseltenginfo.com, Banjarmasin – Ada hal menarik di Pelatihan Internal Pencegahan Korupsi di Badan Usaha yang dilakukan Bank Kalsel, Rabu (06/12/2023).Ternyata narasumber kuncinya bukan orang sembarang yang dihadirkan khusus manajemen Bank Kalsel.
Kali ini yang menjadi keynote speaker pelatihan itu adalah Prof. Dr. Haryono Umar, Ak, C.A, M.Sc..Bagi yang ingat, dia adalah Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) periode 2007-2011 dan Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia periode 2012-2015.
Haryono Umar dihadirkan langsung Bank Kalsel dalam Pelatihan Internal Pencegahan Korupsi pada Badan Usaha, yang diikuti oleh Kepala Divisi dan Kepala Cabang se-Kalimantan Selatan dan Jakarta.
Kegiatan ini sebagai langkah konkret Bank Kalsel dalam menjamin integritas internal pegawainya guna mencegah tindakan korupsi yang dapat merugikan perusahaan dan pemerintah daerah sebagai pemegang saham.
Dalam sesi sosialisasi mengenai Pencegahan Korupsi pada Badan Usaha, Haryono Uma dalam konteks menyambut Hari Anti Korupsi Sedunia yang diperingati setiap tanggal 9 Desember, menjelaskan mengapa penting untuk selalu menghadapi dan mencegah korupsi. Ia menyoroti pentingnya integritas dalam konteks pekerjaan di sektor perbankan dan cara menilai integritas seseorang.
“Sebagaimana dalam diri kita ada yang namanya kepala, di dalam kepala ada otak yang terdiri dari 4 bagian, yakni pertama, otak beta yang digunakan untuk bekerja, belajar, berdiskusi, dan melaksanakan tugas-tugas, atau bisa disebut otak yang sadar. Kemudian ada otak yang namanya otak theta, di mana kita bisa terpengaruh oleh lingkungan sekitar,” ujarnya.
Haryono Umar mengibaratkan hal ini dalam sebuah perusahaan, yaitu bagaimana kita membuat semua pegawai merasa nyaman dengan lingkungan tersebut sehingga bisa dapat menciptakan lingkungan kerja yang bersih dari korupsi.
“Yang terpenting bagaimana memperkuat integritas, dan memastikan bahwa setiap pegawai memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kepatuhan dan menjauhi tindakan korupsi” pesannya.
Direktur Utama Bank Kalsel, Fachruddin, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya internalisasi, edukasi, dan sosialisasi mengenai bahaya korupsi pada badan usaha, khususnya Bank Kalsel
Tujuan utama kegiatan ini sendiri menurutnya adalah mewujudkan budaya kepatuhan dan antikorupsi di setiap lapisan organisasi. Dia berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan mampu mengimplementasikan serta mensosialisasikan pelajaran yang diperoleh kepada staf bawahannya secara struktural.
“Hal ini diharapkan dapat menciptakan budaya kerja yang patuh dan anti-korupsi hingga di tingkat terendah, sehingga semua anggota organisasi turut aktif dalam upaya pencegahan korupsi di lingkungan kerja masing-masing,” kata Fachruddin.