BAZNAS Kalsel Harus Bersih, Jangan Ada Titipan dalam Seleksi Pimpinan, Oleh: Helmi Rifai, SH — Tokoh Muda Kalsel dan Pemerhati Sosial Kemasyarakatan

oleh -6 views

Kalseltenginfo.com, Banjarmasin – Seleksi pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Selatan periode 2025–2031 tengah menjadi sorotan publik. Proses ini seharusnya menjadi momentum untuk menghadirkan figur-figur terbaik , bukan hasil kompromi politik, bukan pula titipan dari pihak tertentu.

Sebab, BAZNAS adalah lembaga umat yang mengelola amanah besar: dana zakat, infak, dan sedekah yang menyangkut kehidupan ribuan orang miskin di Banua.

Kepemimpinan di BAZNAS bukan sekadar jabatan, melainkan tanggung jawab moral dan sosial yang menuntut integritas tinggi. Karena itu, publik Kalsel berharap seleksi kali ini benar-benar berlangsung bersih, transparan, dan profesional.

Jangan sampai prosesnya ternodai oleh kepentingan pribadi atau kelompok, sebab sedikit saja celah ketidakadilan akan menggerus kepercayaan umat.
Nama-nama kandidat yang bermunculan kali ini menunjukkan betapa beragamnya figur yang tertarik mengabdi. Ada tokoh senior seperti H Noor Fahmi dan H Muslim, tokoh perempuan H Nurmilawati, Riduan Maskur (Ketua BAZNAS Banjarmasin), petahana H Achmad Rafie, H Gusti Burhanudin (Widyaiswara), Dr Saukani (akademisi muda), Nasrullah (Sekretaris MUI Kalsel), hingga Muhammad Risanta, tokoh pers dan jurnalis senior.

Mereka semua memiliki kapasitas dan pengalaman berbeda, namun yang terpenting adalah siapa yang paling amanah dan berkomitmen terhadap kepentingan umat, bukan kepentingan elit.
Tahapan seleksi telah dimulai dengan ujian tertulis pada 28 Oktober 2025, disusul wawancara pada 30 Oktober 2025. Dari sinilah publik berharap panitia seleksi bekerja dengan profesional, menilai objektif, dan tidak tunduk pada tekanan apa pun.

Karena figur yang akan memimpin BAZNAS enam tahun ke depan akan menentukan arah pengelolaan zakat di Kalimantan Selatan , apakah tetap konvensional atau bertransformasi menuju lembaga modern yang berdaya dan dipercaya.

Potensi zakat di Kalsel sesungguhnya luar biasa. Berdasarkan laporan Ketua BAZNAS Provinsi Kalsel Irhamsyah Safari, terdapat sekitar 129 ribu warga miskin yang berpotensi menjadi mustahik (penerima zakat). Jika potensi zakat sebesar Rp 2,8 triliun dapat tergarap optimal, BAZNAS bisa menjadi motor penggerak ekonomi umat. Namun, hingga kini, capaian penyaluran baru mencakup sebagian kecil penerima, seperti 6.721 mustahik melalui UPZ Bank Kalsel. Angka ini jelas belum mewakili keseluruhan potensi dan kebutuhan mustahik di Banua.

Di sinilah pentingnya pemimpin yang visioner, progresif, dan berintegritas. BAZNAS Kalsel ke depan harus mampu memadukan sistem digital dalam penghimpunan zakat, memperluas kerja sama dengan dunia usaha, serta memperkuat program zakat produktif. Pengelolaan zakat tidak boleh lagi sekadar bersifat karitatif, tetapi harus mendorong pemberdayaan dan kemandirian ekonomi umat.

Karena itu, isu “titipan” dalam seleksi pimpinan BAZNAS Kalsel tidak boleh dianggap sepele. Dugaan adanya calon yang sudah disiapkan atau didukung oleh kelompok tertentu, jika benar terjadi, adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah umat.

Panitia seleksi harus menegaskan independensinya dan menunjukkan kepada publik bahwa proses ini benar-benar objektif dan bebas intervensi.
Umat Islam di Kalimantan Selatan menaruh harapan besar. Mereka ingin melihat BAZNAS dipimpin oleh sosok yang bersih, kompeten, dan peduli terhadap mustahik. Sosok yang tak hanya pandai berbicara, tetapi mampu mengeksekusi program nyata untuk mengurangi kemiskinan dan memperkuat solidaritas sosial di Banua.

Pada akhirnya, seleksi pimpinan BAZNAS bukan hanya tentang memilih orang, tapi tentang menegakkan nilai kejujuran, amanah, dan keadilan. Karena dari lembaga ini, harapan ribuan keluarga miskin bergantung dan dari lembaga ini pula, wajah kepedulian umat di Kalimantan Selatan tercermin.

BAZNAS Kalsel harus bersih. Tidak boleh ada titipan. Tidak boleh ada intervensi. Yang harus ada hanyalah kejujuran dan tanggung jawab moral kepada Allah dan kepada umat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.