Batola Tanggap Darurat Bencana Banjir

oleh -337 views

Kalseltenginfo.com, Marabahan – Pemerintah Kabupaten Barito Kuala melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menetapkan Status Tanggap Darurat Banjir. Status ini menyikapi perkembangan banjir yang terus mendera beberapa kawasan di Bumi Ije Jela.

Peningkatan status ini memungkinkan optimalisasi penanganan, perluasan koordinasi lintas instansi, pemanfaatan sumber daya yang lebih luas, serta percepatan penganggaran untuk kebutuhan mendesak masyarakat terdampak.

Sekretaris Daerah H. Zulkipli Yadi Noor menegaskan keputusan hari ini merupakan bentuk respon strategis atas kondisi yang berkembang.

“Hari ini kita menyikapi situasi dan kondisi yang terjadi di beberapa kecamatan, khususnya Kecamatan Kuripan, Tabukan, dan Bakumpai yang terkena dampak musibah banjir. Rapat koordinasi ini membahas status tanggap darurat bencana, dan seluruh peserta menyepakati untuk menaikkan status tersebut, sehingga ada tindakan-tindakan selanjutnya yang memang harus kita ambil untuk menyikapi itu,” tegasnya.

Dengan penetapan ini, Pemerintah Kabupaten Barito Kuala menyatakan kesiapan dalam menjalankan langkah-langkah konkret baik dalam fase tanggap darurat maupun dalam proses pemulihan secara menyeluruh.

Pemerintah Kabupaten Barito Kuala sendiri menyelenggarakan Rapat Koordinasi Lintas Sektor Penentuan Status Tanggap Darurat Bencana , di Aula Bahalap Marabahan, Jumat (02/05/2025) barusan. Rapat ini digelar sebagai respons terhadap bencana banjir yang melanda wilayah Kecamatan Kuripan, Tabukan, dan Bakumpai.

Dalam Rapat dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Kuala, H. Zulkipli Yadi Noor didampingi oleh Plt. Kepala Pelaksana BPBD Barito Kuala, Mirwan Siregar, disampaikan pula hasil kaji cepat oleh Tim Reaksi Cepat BPBD Barito Kuala. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan observasi lapangan, banjir menunjukkan peningkatan intensitas dan cakupan wilayah terdampak secara signifikan.

“Tim juga melakukan delineasi wilayah terdampak, yaitu penentuan batas-batas area yang terpengaruh bencana, sebagai dasar validasi dampak dan rencana intervensi kebencanaan,” ujar Mirwan Siregar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.