Kalseltenginfo.com, Banjarmasin – Tak terima diduga dipukul hingga babak belur oleh anggota Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Hulu Sungai Selatan (HSS) bahkan disuruh mengaku, tersangka sekaligus korban Safrudin Ali (44) warga Desa Sungai Buluh RT. 05 RW. 00, Kecamatan Kelua Kabupaten Tabalong mengadu ke Propam Polda Kalsel, Rabu (5/4/2023). Hal ini dikatakan oleh pengacaranya Adv, Kusman Hadi, SH, MH, CIA, CIT, saat ditemui di Jalan DI Panjaitan Banjarmasin Tengah.
Korban ditahan sejak 14 Maret 2023, tertangkapnya klien kami ini hanya berdasarkan petunjuk dari orang yang sebelumnya ditangkap anggota Satres Narkoba HSS, lalu dikembangkan ke rumah Safrudin Ali,.
Dirumah anggota tak menemukan barang bukti apa-apa, hanya menemukan klip plastik kecil yang kosong biasanya digunakan menaruh emas oleh istrinya, serta timbangan digital. Safrudin Ali diduga senpat dipukuli oleh anggota dirumahnya, disuruh mengakui sebagai pengedar.
Selanjutnya Safrudin Ali langsung dibawa ke Mapolres HSS, sesampainya diruangan, ia kembali mendapatkan siksaan oleh anggota dihadapan 2 saksi yang lebih dulu ditangkap dan kembali disuruh mengaku. Namun Sarifudin Ali tetap bertahan dan tak mengakui bahwa dirinya sebagai pengedar apalagi bandar.
Kita sebagai pengacaranya masih menunggu hasil penyelidikan dari Propam Polda Kalsel, meski telah dibantah oleh Kuasa Hukum Polres HSS, yang mengatakan bahwa penangkapan tersebut telah sesuai SOP, dan bersikeras ditemukan/terdapat barang bukti yang cukup.
Tetapi menurut saya barang bukti untuk menahan seseorang belum cukup, meski ada 2 orang yang lebih dulu ditangkap, dan salah satunya mengaku mendapatkan narkoba dari Sarifudin Ali, namun tidak didukung bukti chat atau telepon yang masuk di Hp kliennya, serta tidak adanya bukti atau uang transferan.
