Seorang Pria Berprofesi Penggiling Daging Pentol Ditemukan Meninggal Dunia Di Kamarnya

oleh -667 views

Kalseltenginfo.com, Marabahan – Pria bertato Akhmad Yunani (42) seorang penggiling daging pentol ditemukan dalam keadaan meniggal dunia disebuah rumah di Jalan Trans Kalimantan Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala (Batola), Senin (3/4/2023), sekitar pukul 15.30 WITA.

Korban tang merupakan warga Kuala Kapuas (Kapuas) Kalimantan Tengah (Kalteng) ini diketahui tinggal sendirian di kios yang berdampingan dengan tempat dia bekerja. Penemuan korban sempat menggegerkan rekan kerjanya, dan melaporkannya ke Polsek Alalak. Setelah dilakukan penyelidikan, korban dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Ulin Banjarmasin.

Dari keterangan Hamdani (57), ia mencoba membangunkan Yunani yang akrab disapa gondrong dengan memanggilnya berkali-kali.

“Drong bangun bangun ndrong,” ungkap Hamdani.

Karena tidak direspon dan mungkin gondrong lagi kelelahan, ia pun tak menghiraukannya. Sejam kemudian dipanggil lagi dan tetap tak ada respon, mereka pun membiarkannya hingga menjelang pagi dan masih tak bangun. Tak ada yang curiga bahwa gondrong sudah tak bernyawa.

Menjelang sore sekitar pukul 15.00 WITA, pemilik usaha pentol dan pekerja lainnya mengecek kondisi gondrong, dan diketahui ternyata dia sudah tak bernyawa, kami tak mengira kalau sudah meninggal dunia.

Gondrong baru dua minggu bekerja dibagian pengulitan ayam. Selama ini dikenal asyik dan sering bercanda.

“Tidak pernah cerita kalau memiliki sakit apa, beberapa hari ini sehat saja dan tak mengeluh apa-apa, orangnya baik rajin dan soal berpakaian juga rapi,” ujar pemilik usaha.

Diperkirakan gondorong wafat menjelang sahur sekitar pukul 03,00 WITA, Ia sebelumnya baru pulang sekitar pukul 01.30 WITA, dari pasar. Kami lihat ada beli celana baru, baru ngambil gajih, dan hari ini hari kelahirannya (3 April).

Ian, salah satu rekannya mengatakan dirinya terakhir bertemu dengan korban tadi malam Minggu (2/4/2023), sekitar pukul 23.00 WITA. Kami masih bercanda dan tidak ada tanda apa-apa. Saat dibangunkan untuk sahur, tidak ada respon, karena dikira tidur nyenyak, ya sudah, dibiarkan saja.

Kapolsek Alalak Iptu Syahminan Rizani mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan mengenai kematian korban, memang tak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.