Sambut Ramadhan Dengan Gembira dan Ruang Untuk Bermuhasabah

oleh -661 views
Foto : Helmi Rifa'i, SH

Kalseltenginfo.com, Banjarmasin – Sehari lagi tak terasa Bulan Ramadan sudah menjelang. Pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia telah menggelar sidang itsbat (penetapan) dan mengumumkan resmi bahwa awal bulan puasa pada Minggu,3 April 2022.

Menjelang Ramadhan yang merupakan tahun ketiga pasca pandemi Covid-19, selalu disambut sukacita umat Islam di Indonesia, tidak terkecuali di Kalimantan Selatan. Kegembiraan pun mewarnai hampir seluruh kawasan di bumi Lambung Mangkurat, bahkan sejak sepekan lalu masyarakat pun sudah mempersiapkan segalanya, mulai bersih-bersih tempat ibadah, hingga menyiapkan keperluan barang pokok untuk rumah tangga masing-masing selama menjalankan ibadah puasa di bulan suci ini.

Alhamdulillah meskipun sebelumnya sempat didera kelangkaan BBM, minyak goreng serta melambungnya harga, secara umum harga kebutuhan barang pokok di pasaran bisa dikendalikan. Di Kalimantan Selatan seorang Gubernur, H.Sahbirin Noor bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan,Imam Subarkah bersama instansi terkait lainnya melakukan sidak ke sejumlah pasar. Salah satunya Pasar Bauntung Banjarbaru, untuk melihat secara langsung kondisi harga dan ketersediaan barang-barang pokok kebutuhan masyarakat.

“Ini merupakan fenomena tahunan yang harus kita antisipasi dan kendalikan, yang bermuara kepada harga yang stabil dan ketersediaan bahan pokok,” begitu pesan Paman Birin, yang disampaikan Roy Rizali Anwar, saat melakukan pertemuan khusus tingkat tinggi, Tim TPID Kalsel beberapa hari lalu.Kehadiran pemerintah untuk masyarakat ternyata cukup melegakan,terutama menjelang bulan suci Ramadhan.

Penulis sendiri teringat beberapa pesan sejumlah tokoh agama dan menteri Agama, yang selalu menekankan untuk menjaga kesucian bulan puasa. Caranya, dengan menjadikan bulan Ramadhan sebagai basis penguatan kualitas diri sebagai muslim, dan penguatan kebangsaan sebagai warga negara. Menarik sekali memang “papadahan” disampaikan Menag Lukman Hakim Saifuddin (yang dirilis www2.kemenag.go.id).

Disebutkan beliau terminologi ‘Ramadhan’ dalam Bahasa Arab berasal dari kata dasar ‘ra-ma-dla’ yang berarti ‘membakar’. Hal ini bermakna bahwa Ramadan merupakan bulan untuk membakar hawa nafsu, amarah, murka, caci maki dan perilaku-perilaku destruktif lainnya.

Ramadhan ini hendaknya dijadikan sebagai ruang untuk bermuhasabah, mengevaluasi dan memperbaiki kualitas diri. Di samping dituntut untuk saleh secara individual, juga saleh secara sosial, serta mampu menjalin kedamaian di antara sesama umat manusia.

Meskipun Ramadhan tahun ketiga pasca pandemi ini bisa membuat kita semua berbahagia, seiring melandainya pandemi, namun tidak salah jika meneruskan menebarkan kebaikan selalu kita lakukan di manapun. Ramadhan memang masih dilalui dengan keprihatinan, momentum ini banyak digunakan untuk program berbagi kepada sesama, terutama saudara-saudara kita yang kehidupannya belum sebaik kita. Tak ada kata terlambat untuk menebarkan kebaikan, yang dimulai dari yang terkecil dan terdekat di lingkungan kita. Semoga Ramadhan selalu memberikan keberkahan kepada kita semua.

*Penulis adalah Owner Kalseltenginfo.Com & Praktisi Hukum Kalsel, Helmi Rifa’i, SH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.