Kisah Inspiratif Ludya Perempuan Cantik Yang Mantapkan Hati Membina UMKM

oleh -1,019 views
Ludya bersama rekan-rekan komunitas UMKM Galeri Rumahan Satui

Kalseltenginfo.com, SATUI – Anggapan kalau perempuan itu  sosok kreatif dan mandiri ada benarnya. Sekarang banyak kaum perempuan yang menjadi sosok inspirasi, salah satunya dalam membangun dan mengembangkan berbagai macam bidang usaha, terutama di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kali ini kisah inspiratif datang dari Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Sosok ini tergambar dari kiprah perempuan cantik bernama Ludya. Perempuan ramah dan cerdas lulusan Akademi Pariwisata dan menguasai ilmu IT ini, sebenarnya bisa  saja mengembangkan karir dengan penghasilan besar di kota besar seperi Jakarta, Bandung dan Banjarmasin. Apalagi ia pun sempat ditawari bekerja di perbankan namun ia malah menolak. Karena kecintaannya kepada kampung halaman membuat Ludya memutuskan berkiprah di pelosok perkampungan saja. Ludya pun memilih menerjuni dunia wiraswasta dengan membentuk komunitas UMKM Galeri Rumahan Satui.

“Ini semata-mata karena kecintaan kepada kampung halaman. Makanya ulun pribadi memutuskan pulang kampung dan memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi warga disini. Ulun yakin apa yang dipilih itu baik dan menjadi sedekah ilmu untuk masyarakat ,” tutur Ludya kepada wartawan, Sabtu (28/08/2021).

Rupanya Ludya terinspirasi kisah perjuangan orangtuanya. Berkat kesabaran dan kerja keras, orangtuanya bisa sukses berusaha, tanpa meninggalkan nilai-nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Hal inilah yang memotivasinya untuk mengabdi, membangun kampung halaman. Perempuan berdarah Banjar dan Bali ini pun tidak menolak ketika diberikan kesempatan menjadi Sekretaris Desa di salah satu Desa di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, selama lima tahun. Tugas ini pula membuat Ludya cukup dekat dengan warga, terutama kalangan ibu rumah tangga.

Naluri ringan tangan dan ingin membantu memang menurun dari orangtuanya. Tanpa diajak pun Ludya sudah tertarik membina UMKM di kampungnya karena keprihatinan dengan kondisi pelaku UMKM yang belum berkembang dengan baik. Padahal dari segi produk, kualitasnya tidak kalah, mulai kuliner, camilan, minuman hingga kerajinan tangan. Menurut pengamatan perempuan muda berwajah mirip pramugari ini, kebanyakan pelaku UMKM di kampung mengetahui bahwa wirausaha itu hanya membuat produk dan menjualnya.

”Apa yang dilakukan mereka sudah benar. Tapi, belum maksimal saja. Berusaha itu tidak cukup hanya membuat produk dan menjualnya. Berbagai strategi harus dilakukan. Mulai promosi, packaging, hingga inovasi produk. Metode dasar tersebut dinilai sangat penting dalam menjalankan usaha. Dengan begitu, usaha mereka bisa terus berkembang dengan baik,” ujar perempuan yang juga mengembangkan usaha pengelolaan Wisata Pantai Sungai Cuka, Satui, Tanah Bumbu.

Demi memajukan kelompok usaha UMKM, Ludya pun tak segan mengeluarkan dana pribadi. Ia pun kerap mengajak pelaku UMKM yang kebanyakan ibu-ibu ini pelatihan dan ikut pameran mengenalkan produk. Semula perjuangannya mengajak pelaku usaha untuk mengikuti pelatihan ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Lantaran kesibukan banyak yang tidak hadir, hari libur biasa mereka habiskan bersama keluarga. Sebab, mayoritas pelaku UMKM Kecamatan Satui adalah ibu rumah tangga.

Bukan Ludya namanya kalau menyerah begitu saja. Ia pun terkadang mengeluarkan uang pribadi membantu para pelaku UMKM untuk ikut pelatihan-pelatihan pengembangan usaha, baik yang dilakukan instansi terkait maupun komunitas usaha lainnya. Apalagi bukan perjuangan gampang membangkitkan sektor UMKM di tengah pandemi saat ini.

“Namun ulun optimis meskipun pandemi UMKM akan terus bangkit seiring pulihnya sektor pariwisata. Karena itulah sudah saat pelaku UMKM juga meningkatkan kapasitas termasuk pula mengubah konsep bagus tentang produk. Nah nantinya ketika pandemi berakhir, permintaan pasar bagus kita sudah siap juga,” ucap perempuan cantik penggemar kuliner nusantara.

Ludya pun berharap kelak komunitas UMKM Galeri Rumahan Satui, akan berkembang lebih besar dan menjadi salah satu sentra UMKM yang mandiri serta berkontribusi bagi daerah. Yang tak kalah penting menurutnya penguasaan teknologi dan bisa memanfaatkan era digitalisasi akan membantu pengembangan UMKM yang semakin baik. Ia pun berharap ke depan UMKM juga mendapatkan kucuran dana perbankan dalam rangka pengembangan usaha UMKM yang profesional dan mandiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.